Nama : Thoriq Waldri
NIM : 16720263
Jurusan : Teknik Fisika Angkatan 2020
Kelompok : 21
Topik : Mulai Hilangnya Permainan Tradisional di Masyarakat
Di
zaman sekarang ini, dunia sudah semakin modern dan teknologi berkembang dengan
pesat. Kita bisa lihat sekarang ini, dimana-mana orang sudah menggunakan gadget. Tak terkecuali di daerah aku
tinggal, semua kalangan sudah memakai gadget, mulai dari anak-anak sampai orang
tua. Aku sudah melakukan observasi dan menemukan satu permasalahan terkait
pengaruh teknologi terhadap kebudayaan di daerahku, yaitu mulai hilangnya
permainan tradisional.
Dulu
waktu aku masih SD, aku sering sekali bermain permainan tradisional dengan
teman-temanku. Ada yang namanya petak umpet, gundu (kelereng), pakpung,
istatak, dan berbagai macam permainan lainnya. Tapi, secara tidak langsung aku
dapat merasakan transisi yang perlahan-lahan dari aku SD sampai sekarang dimana semakin jarang anak-anak yang
memainkan permainan tradisional dan lebih memilih bermain video games di gadget. Tidak
bisa dipungkiri, ini merupakan salah satu dampak negtif dari perkembangan
teknologi terhadap budaya. Bahkan, ketika anak balita menangis orang tuanya
justru memberikannya gadget agar anak
tersebut tenang. Tentunya, menurutku ini adalah hal yang sangat fatal bagi
anak-anak di masa yang akan datang.
Menurutku
isu ini penting sekali untuk diperhatikan dan segera dicari solusinya, karena
ini akan mengakibatkan hilangnya budaya permainan tradisional secara perlahan-lahan
di tiap daerah di Indonesia. Selain itu, nilai sosial seperti kerja sama dan
kebersamaan yang terdapat pada permainan tradisional menajadi hilang dan
digantikan dengan sikap individualis dan malas pada anak-anak. Mereka menjadi lebih
fokus dan asyik pada dunia mereka sendiri, ketimbang untuk bersosialisasi dengan
orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian, ini dapat disebut tantangan masa
depan, karena hal ini akan membentuk mental dan sikap yang buruk bagi generasi
muda Indonesia di masa yang akan datang, sehingga, tidak akan ada lagi generasi
muda yang peduli dengan negeri ini.
Untuk
itu, aku sebagai mahasiswa memiliki peran penting dalam membantu mencari solusi
untuk permasalahan ini. Aku uga bakal berfokus pada daerah tempat aku tinggal
dulu. Berikut adalah usaha-usaha yang aku lakukan.
1. Aku akan berfokus kepada orang tua-orang tua yang mempunyai anak balita yang tinggal di sekitar lingkunganku dan terutama keluargaku sendiri. Disini, aku bakal mensosialisasikan kepada orang tua-orang tua terkait dampak buruk dari memperkenalkan gadget kepada anak saat usia dini, sehingga orang tua-orang tua tidak lagi menggunakan gadget sebagai senjata ampuh untuk menenangkan anak ketika menangis.
2. Aku juga bakal berkoordinasi dengan ketua RT setempat untuk mengadakan sosialisasi terbuka ahli dkepada masyarakat setempat dengan mengundang pembicara yang ahli terkait dampak negatif dari memperkenalkan gadget kepada anak di usia dini.
3. Terakhir, aku mungkin mencoba bekerja sama dengan remaja-remaja setempat untuk membuat komunitas permainan tradisional. Ini bertujuan untuk menarik perhatian anak-anak, memperkenalkan, sekaligus mengajak mereka untuk bermain permainan tradisional.
Mungkin
sekian penjelasan aku terkait tantangan masa depan. Ini adalah tugas Dikpus aku
yang terakhir. Dengan ini, aku berharap aku dapat mengambil manfaat dari
kegiatan dikpus ini secara maksimal dan bisa mengimplementasikannya di
kehidupan aku sehari-hari.
#TantanganMasDep
#KATITB2021